Habis Pressure Terbitlah Pleasure

Lanjutin bahas soal pressure, iklan ini salah satu iklan yang cukup pressure buat saya.

Harus present dua hari setelah brief diterima dan harus produksi kurang dari seminggu. Di masa pandemi pula.

Tapi karena kliennya asyik dan brand-nya sendiri emang fun buat diulik, konsep iklannya sendiri jadi cuma modal satu jam ngobrol bareng tim kreatif.

Serunya, konsep dan storyline yang approve adalah konsep yang paling susah dipresent. Bukan karena ceritanya butuh penghayatan atau role play yang mendalam. Melainkan karena yang nanti bertugas menceritakan storyline harus bisa menirukan berbagai alat musik dari berbagai daerah di Indonesia.

Storyline iklan ini memperlihatkan berbagai talent memainkan alat musik daerah dengan latar belakang keindahan alam dan budaya yang mempesona.

Masalahnya dengan keterbatasan waktu dari briefing sampai present storyline, tim saya tidak punya waktu buat bikin music demo.

Akhirnya, dengan percaya diri yang luar biasa, partner saya Vellen Helyana waktu itu bisa menceritakan konsep ini dengan hidup dan sukses menirukan setidaknya 70 persen dari instrumen musik yang ada di storyline tersebut.

Klien pun oke dengan konsep dan storylinenya. Persiapan produksi dan eksekusi kilat pun akhirnya berhasil dilakukan oleh tangan dingin om Siswoyo Hadi dan aransemen musik yang inspiratif dari mas Dimas Achonk punggawa studio mimpi.

Walaupun sudah tiga tahun berlalu, iklan anniversary tiket.com ini masih cukup membekas buat saya. Karena yang awalnya pressure berubah jadi pleasure setelah tahu klien puas dengan hasilnya.

Selamat ulang tahun ke-12 tiket.com. Semoga terus memenangkan hati para pejuang liburan dengan kemudahan, kenyamanan, dan fitur-fitur terdepan.

Leave a Comment!

Open chat
1
Hai... 👋
Mau dibantuin bikin storyline?